Motivation Letter Masuk UB

Hai Semuanya,Nama saya Irgi Arya Priyambodo biasa dipanggil Irgi, saya berasal dari Bandung. Sebelum saya memasuki Universitas Brawijaya,saya sebelumnya bersekolah di SMA Negeri 3 Bandung.Saya memilih Universitas Brawijaya melalui jalur mandiri,pilihan saya saat UTBK dulu adalah Institut Teknologi Bandung untuk pilihan pertama dan Institut Teknologi Sepuluh November untuk pilihan keduannya. Saya ingin menjelaskan lika-liku perjuangan saya untuk masuk ke Universitas Brawijaya. Sejak dulu saat awal memasuki SMA saya sudah mengetahui jurusan apa yang saya ingin ambil dan saar itu masih bingung ingin kuliah dimana. Saya banyak melakukan pencarian tentang universitas-universitas dan saya sempat tertarik dengan universitas yang berada di luar negeri sehingga saya mencari informasi-informasi tentang universitass tersebut. Pada saat saya melihat ketentuan untuk berkuliah di luar negeri, selain harganya sangat mahal, Ternyata kemampuan akademik saya pun belum cukup ditambah kecakapan bahasa inggris saya masih dikatakan kurang, dan sudah pasti orang tua saya tidak meyetujui  karena selain akademik saya masih kurang tentu karena biaya kuliah yang sangat mahal. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk tidak kuliah di luar negeri demi mendapatkan gelar Sarjana (S1). Kemudian saya melakukan pencarian bahwa perguruan tinggi negeri disini memiliki biaya yang murah dan lebih mudah dijangkau, tetapi persaingannya sangat sulit untuk diterima di perguruan negeri tinggi karena saingannya bukan hanya teman-teman satu angkatan melaikan juga kakak-kakak kelas yang GapYear yang mengikuti UTBK bersamaan ditambah jangkaunnya yang mencakup seluruh Indonesia. Pada saat kelas 1 SMA, saya hanya melakukan pencariam-pencarian dan belum mempersiapkan sbmptn bahkan saat itu belum tahu apa itu sbmptn :v. Saya hanya belajar seperti siswa biasa yang baru masuk SMA ketika di sekolah dan belum ambis dalam mengerjakan soal utbk sementara saat itu teman-teman saya sudah ambis dan membeli banyak buku soal. Pada saat saya naik ke kelas 2 semester pertama, saya hanya beberapa kali melakukan pencarian tentang jurusan dan universitas supaya saya tidak memilih jurusan yang salah. Saya melakukan pencarian tersebut menghabiskan waktu selama 1 semester mulai dari bertanya ke kakak kelas,guru bk,dan guru ditempat les. Di semester berikutnya, saya memutuskan untuk berjuang di sbmptn, dan teman saya pernah mengatakan seperti ini, ” Gi masuk PTN susah lo, nanti kalau ga lolos gimana?,Mau jadi tukang kebon sekolah ?”, saya mengatakan ” Pasti memang susah, tetapi kalau kita berusaha pasti bisa kok.” Setelah obrolan dengan teman saya itu, saya memutuskan untuk memulai belajar materi UTBK saat akhir semester 2 dikelas 2.

Kadang- kadang saya iri dengan teman saya yang mudah dalam menangkap pembelajaran dengan mudah karena dengan mudah dan cepat dalam mengerjakan soal-soal UTBK tersebut, bahkan saya sering berpikir bagaimana apabila saat UTBK nanti saya masih belum mengerti apa-apa. Oleh karena itu, saya harus berjuang lebih keras untuk masuk PTN. Saat saya mulai menginjak kelas 3 SMA, saya mulai rajin- rajinnya untuk mengerjakan berbagai soal UTBK, mulai dari mengikuti bimbel dan TO online. Setiap hari Sabtu mengikuti kelas tambahan untuk membahas soal UTBK. Pada awalnya, saya sangat mengejar pada materi TKA saintek karena menurut saya materi tersebut banyak ditambah saya sangat lambat dalam mencerna materi, sehingga saya belajar giat untuk TKAnya. Saya menghabiskan banyak waktu untuk belajar TKA, Hari demi hari mulai dari di bis, Di kereta saat pulang sekolah, bahkan saat bulan Desember, saya menghabiskan waktu untuk mengerjakan soal UTBK. Hingga pada awal tahun 2020, dikejutkan dengan munculnya virus covid-19 dan mulai registrasi di Laman LTMPT. Saat itu, saya berharap virus tersebut tidak menyebar ke Indonesia, tetapi kenyataan berbeda, virus tersebut menyebar ke Indonesia dan saat itu saya tidak diterima SNMPTN dan hal itu sempat membuat saya down.Saat covid menyebar ke Indonesia, kegiatan belajar mengajarpun terkendala, sampai akhirnya UN dihapuskan, Mendengar hal itupun saya sangat senang dan bersemangat. Setelah pengumuman SNMPTN,dan teman-teman banyak yang tidak keterima.saya semakin bersemangat dan tetap fokus ke UTBK, saat menjelang UTBK, terjadi perubahan kebijakan dari LTMPT. Salah satu kebijakannya yaitu menghilangkan TKA dan hanya TPS diujiankan.  Saya terkejut dan merasa apa yang telah saya pelajari selama 1 semester lebih untuk TKA tidak diujiankan, karena saya tidak bisa mengubah kenyataan, saya harus menerima kenyataan.Namun disatu sisi saya sangat senang kerana sebagian besar saya lebih dominan belajar TPS Hingga waktu UTBK pun diperpanjang selama lebih dari 2 bulan, karena saya teralu sering mengerjakan TPS, saya sangat yakin pada saat itu. Karena saya sudah merasa berusaha lebih daripada teman-teman saya. Selama saya berjuang selama lebih dari 2 bulan, akhirnya UTBK tiba. Hingga 1 bulan berlalu, pengumuman UTBK pun tiba dan hasilnya saya tidak lolos SBMPTN. Saya merasa sedih dan disini saya merasa bahwa diri saya sangat takabur, terlalu menyepelekan soal-soal TPS dan akhirnya saya hanya bisa mengharapkan jalur mandiri. Saat mendaftar seleksi mandiri pun semua Universitas saya daftarkan.Hingga semua pengumuman mandiri tiba dan beberapa hasilnya tidak memuaskan, saya merasa kecewa, dan  saat saya berniat untuk Gapyear walaupun sangat tidak disarankan oleh orangtua saya. Saya kadang kadang berpikir kenapa hanya saya yang tidak diterima, Kenapa teman-teman bisa diterima di UnIversitas A Universitas B, Kenapa saya tidak.Namun walau saya tidak diterima, saya selalu memanjatkan doa setiap mendapat jalan daru langit dan supaya saya tahun ini bisa kuliah. Setelah beberapa hari berlalu, hingga tidak disangka-sangka saat saya membuka web UB ternyata saya diterina dan ada perintah untuk melakukan konfirmasi. Awalnya saya pkiran saya campur aduk antara senang dan terharu, saya tidak menyangka dan senang sekali. saya memberi tahu kepada orang tua saya , mereka pun bahagia. Apa yang dapat saya pelajari yaitu kita harus berusaha,jangan takabur, selalu bersyukur, berdoa, dan  yakin kepada diri sendiri. Kita tidak tau kapan doa kita akan dikabulkan. Oleh karena itu, kita harus tetap berusaha dan berjuang. Mudah-mudahan kisah saya ini dapat bermanfaat dan dapat memotivasi teman-teman.Ambil yang baiknya buang yang buruknya. Sekian dari kisah saya,Terima Kasih.

Komentar

Postingan Populer